Memahami Kehendak Allah, Sebuah Mukjizat Nabi Khidir

Nabiyullah yang satu ini memang kurang dikenal. Beliau Nabi yang sangat misterius, keberadaannya masih rahasia.

Namun ada sedikit kisah tentang Nabi Khidir yang direkam di dalam Alqur’an. Kisah Nabi Musa yang disuruh Allah untuk ‘berguru’ dengan Nabi Khidir (Al Kahfi : 65-82)

Bayangkan, sekaliber Nabi Musa mesti menimba ilmu dari Nabi Khidir. Kurang apa Nabi Musa, namanya menjadi paling banyak disebut di Alqur’an. Pernah berbicara langsung dengan Allah SWT. Menempati langit ke-6 (peristiwa Isra Mi’raj). Bergelar Ulul Azmi.

Meskipun demikian, ada ilmu Allah yang diajarkan kepada Nabi Khidir, yang tidak diajarkan kepada Nabi Musa. Yaitu kemampuan memahami kehendak Allah SWT.

Dalam perjalanannya dengan Nabi Musa, Nabi Khidir membuat keputusan-keputusan aneh yang diluar akal pikiran manusia, dan Nabi Musa pun protes kenapa Nabi Khidir berbuat demikian. Apa jawab Nabi Khidir?

“....dan bukanlah aku melakukannya menurut kemauanku sendiri..” (Al Kahfi : 82).

Ya, beliau hanya mengikuti kemauan Allah, kehendak Allah, Sang Maha Mengetahui yang Ghaib. Dan hanya manusia yang punya kedekatan khusus dengan Allah yang bisa melakukan itu.

Terlintas pertanyaan, adakah manusia lain yang memiliki ilmu seperti itu selain Nabi Khidir? Tentu ada, lalu siapa? Pastinya para Waliyullah. Bisakah kita tahu siapa Waliyullah yang ada di zaman sekarang ini? Kalau kita tahu orangnya, pasti masyarakat beramai-ramai akan memperlakukannya sebagai dukun. Seorang Wali tidak akan mengaku dirinya Wali.

Lalu, ketika ada orang biasa seperti kita, mengklaim di depan orang lain bahwa dirinya bisa mengikuti kehendak Allah SWT, kira-kira apa tanggapan kita?

No comments:

Powered by Blogger.