Apa itu Takdir?

Salah satu rahasia besar di dunia ini, adalah takdir.

Banyak orang yang berusaha keras memahami takdir, namun pemahaman itu tak kunjung didapatnya. Banyak pula yang tak mau pusing memikirkannya, karena takut nantinya salah mengerti.

Aku yakin, walaupun takdir adalah rahasia, tapi bagaimana cara kita memahami tentang takdir, bisa menentukan hal-hal besar dalam hidup kita.

Orang bilang, takdir sudah tertulis, sudah termaktub, bahkan tak bisa diubah, benarkah?

Rezeki, jodoh, cara kita mati, benarkah sudah saklek?

Lalu mengapa ada hadits yg mengatakan doa bisa mengubah takdir? Bukankah takdir sudah tertulis 50.000 tahun sebelum Allah menciptakan alam ini? Kenapa Allah dalam ayatnya memberi kesempatan kita untuk mengubah diri kita sendiri, sebelum akhirnya datang ketetapan-Nya?

“Kita lah yang memilih takdir kita sendiri.”

Begitu kesimpulan yang aku dapati. Bagaimana penjelasannya?

“Allah, dengan kuasa-Nya, membentangkan seluruh takdir yang mungkin terjadi pada kita, yang tak terbatas jumlahnya, lalu meletakkan kita di atas semua takdir itu.”

Itulah maksud dari “Takdir adalah hak Allah.”

Betul bahwa takdir adalah milik Allah, tapi takdir tersebut masih berupa kemungkinan-kemungkinan. Kita sendiri yang akan memilih kemungkinan mana yang akan mewujud nyata, apakah kemungkinan A,B,C, atau D, atau yang lainnya.

Bayangkan ada sebuah kalkulator. Disitu sudah terekam, semua hasil operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian. Angka berapapun, dioperasikan dengan angka lainnya, semua hasilnya sudah ada di dalam kalkulator tersebut. Itulah takdir. Takdir menyimpan segala kemungkinan, begitu pun kalkulator yg menyimpan segala hasil operasi angka.

Jika suatu takdir yang baik, angkanya 10. Maka berusahalah agar kita menekan tombol angka “5, +, 5” atau “2, x, 5”.

Lalu kita bertanya, bagaimana memastikan kita menekan tombol yang benar? Ketahuilah, Allah sudah khatam mengajarkan cara nya kepada manusia.

Tinggal kita yang menentukan, apakah akan menjemput takdir dg tuntunan dan cara yang diajarkan Allah, ataukah dg tuntunan yang dibisikkan oleh selain Allah?

No comments:

Powered by Blogger.