Tingkat Safety-ku Terenggut!!!
Aku baru merasakan bagaimana rasanya kehilangan sebuah helm kesayangan,. Sekejap, tak terduga, dan tiba-tiba kosong,. Lima belas menit adalah waktu yang sangat panjang bagi seorang pencuri helm di pinggir jalan,. Sedangkan bagiku itu adalah waktu yang sangat singkat untuk memesan sepuluh tusuk sate, menunggu dibakar, kemudian menyantapnya sampai habis,. Begitu keluar dari tenda kaki lima itu, aku baru sadar helm itu sudah tidak ada di spion Vega R-ku,.
Akhir-akhir ini berita kehilangan memang sering aku dengar dari sekelilingku, mulai dari laptop, smartphone, sampai sepeda motor,. Kadang-kadang kasus pencurian seperti ada musimnya, entahlah,. Dan yang saya alami belumlah apa-apa jika dibandingkan dengan kejadian yang menimpa teman-temanku, so sudah sepatutnya aku bersyukur,.
Ini adalah sebuah tamparan bagi orang yang suka meletakkan barang berharga dengan sembarangan,. Sepertinya aku harus mempertimbangkan kembali asumsiku selama ini bahwa pencurian sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi,. Benar kata Bang Napi, asal ada kesempatan, semua hal buruk itu bisa terjadi,.
Siang tadi saya ke toko helm, menanyakan harga helm yang sama dengan helmku yang baru saja hilang, dan “gleg”, aku menelan ludah, jelas aku tidak bisa mengulang membelinya lagi karena sekarang harganya sudah naik,. Okelah, aku harus menerima bahwa aku cuma bisa membeli helm yang harganya jauh lebih murah, mengingat sekarang masih dalam kondisi labil ekonomi,. Ah, lagi-lagi sabar dan berlapang dada menjadi solusi bagi berbagai kegalauan,.
Helm adalah salah satu equipment yang mendukung safety berkendara, dan semakin mahal harga helm tingkat safety-nya cenderung semakin tinggi,. Jadi, yang dicuri itu sebenarnya adalah tingkat safety, bukan nilai uangnya, setuju? Tapi peduli apa si pencuri itu dengan tingkat safety orang yang dicuri helmnya, bahkan dia tak peduli tentang safety-nya sendiri di akhirat nanti,. Benar apa yang diajarkan agamaku, kemiskinan sangat dekat dengan maksiat,. Setidaknya, aku berharap semoga hasil usaha si pencuri tadi tidak digunakan untuk hal maksiat,.
Bicara tentang kehilangan, aku lebih memilih kehilangan helm daripada kehilangan perhatianmu,. #ehhh
Bogor, 8 Oktober 2013
Akhir-akhir ini berita kehilangan memang sering aku dengar dari sekelilingku, mulai dari laptop, smartphone, sampai sepeda motor,. Kadang-kadang kasus pencurian seperti ada musimnya, entahlah,. Dan yang saya alami belumlah apa-apa jika dibandingkan dengan kejadian yang menimpa teman-temanku, so sudah sepatutnya aku bersyukur,.
Ini adalah sebuah tamparan bagi orang yang suka meletakkan barang berharga dengan sembarangan,. Sepertinya aku harus mempertimbangkan kembali asumsiku selama ini bahwa pencurian sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi,. Benar kata Bang Napi, asal ada kesempatan, semua hal buruk itu bisa terjadi,.
Siang tadi saya ke toko helm, menanyakan harga helm yang sama dengan helmku yang baru saja hilang, dan “gleg”, aku menelan ludah, jelas aku tidak bisa mengulang membelinya lagi karena sekarang harganya sudah naik,. Okelah, aku harus menerima bahwa aku cuma bisa membeli helm yang harganya jauh lebih murah, mengingat sekarang masih dalam kondisi labil ekonomi,. Ah, lagi-lagi sabar dan berlapang dada menjadi solusi bagi berbagai kegalauan,.
Helm adalah salah satu equipment yang mendukung safety berkendara, dan semakin mahal harga helm tingkat safety-nya cenderung semakin tinggi,. Jadi, yang dicuri itu sebenarnya adalah tingkat safety, bukan nilai uangnya, setuju? Tapi peduli apa si pencuri itu dengan tingkat safety orang yang dicuri helmnya, bahkan dia tak peduli tentang safety-nya sendiri di akhirat nanti,. Benar apa yang diajarkan agamaku, kemiskinan sangat dekat dengan maksiat,. Setidaknya, aku berharap semoga hasil usaha si pencuri tadi tidak digunakan untuk hal maksiat,.
Bicara tentang kehilangan, aku lebih memilih kehilangan helm daripada kehilangan perhatianmu,. #ehhh
Bogor, 8 Oktober 2013
No comments: