Negeri di Ujung Tanduk : Masih Ada yang Bisa Dipercaya di Negeri Ini

Cover Novel 'Negeri di Ujung Tanduk'

Beberapa hari yang lalu, saya khatam membaca novel Tere Liye yang berjudul “Negeri di ujung Tanduk”,. Novel itu tidak kalah menarik dari sekuel sebelumnya, Negeri Para Bedebah,. Satu hal yang membuat menarik dua novel ini adalah ceritanya yang mirip kasus besar yang terjadi di Indonesia,. Skandal Bailout Bank Century, Korupsi Hambalang, Konvensi Capres, Penangkapan Koruptor oleh KPK,. Selain itu, si penulis juga sengaja memberi warna khas dalam sekuelnya dengan menggambarkan adegan layaknya film action hollywood, mungkin jika diangkat ke layar lebar bakal menegangkan seperti The Raid atau Java Heat,.

Ada satu pelajaran yang bisa saya petik dari novel ini, yaitu masih ada harapan untuk memperbaiki kondisi Indonesia yang sudah carut-marut,. Akhir-akhir ini kepercayaan diri bangsa ini runtuh (lagi), setelah tertangkapnya beberapa pejabat tinggi yang punya track record bersih, seperti Kepala SKK Migas, dan Ketua MK yang sebelumnya berkoar-koar antikorupsi,. Di novel ini, disebutkan bahwa “penegakan hukum” adalah solusi dari semua penyakit di negeri ini,. Asalkan hukum dijalankan dengan adil dan tegas, maka masalah-masalah lain akan sembuh dengan sendirinya,. Begitulah kira-kira pemikiran dari Bapak Gubernur yang maju menjadi Capres setelah sukses lima tahun memimpin Ibukota, salah satu tokoh di novel ini,.

Koruptor dihukum seberat-beratnya,. Proses hukum dijalankan tanpa gerilya para mafia,. Para pejabat kebal suap dari pengusaha atau pemangku kepentingan,. Kebijakan ekonomi tidak dipolitisasi,. Memang sulit mewujudkan semua itu, tapi selalu masih ada harapan,. Kita semua sedang merindukan pemimpin yang jujur, total mengabdikan pada negara, tak peduli nyawa jadi taruhannya,. Tahun 2014 segera tiba, itu berarti kita harus siap dibuat muak dengan kampanye partai, dan sejujurnya kita sudah muak sejak lama,. Politik pencitraan yang mengandalkan media, strategi kampanye baru yang tidak “fair”,.

Saya berharap masyarakat masih punya optimisme dalam menyikapi krisis kepercayaan terhadap pemerintah kita,. Biarkan lembaga satu itu membredel seluruh pejabat korupsi, dari level bawah sampai level atas,. Selama lembaga itu masih bersih, dan didukung oleh aparat kepolisian yang sigap, masih ada kesempatan bagi Indonesia untuk menyembuhkan diri,. Semoga lima tahun lagi, cerita di novel ini terjadi, Indonesia punya figur calon presiden yang sederhana tapi punya idealisme yang lurus, didukung oleh semua orang yang masih mencintai bangsa ini,. Amin,.

No comments:

Powered by Blogger.