HIMALOGIN, Menurut Saya
Bismillah. . . .
Terbayang bagaimana polosnya saya dulu ketika mendaftarkan diri menjadi pengurus HIMALOGIN, waktu itu tidak pernah terbersit sedetik pun pikiran bahwa saya ingin mencalonkan diri menjadi Ketua organisasi ini di periode berikutnya,. Saya bisa apa? Pikir saya saat itu,. Seiring berjalan waktu, paradigma itu pun berubah. . . . . .
Beban yang saya rasakan, ketika tiba-tiba harus menjadi public figure, dan sejujurnya saya belum siap, tapi panggilan itu semakin dekat, namun tunggu dulu, benar kah saya dibutuhkan? Untuk apa? Untuk membangun kembali kejayaan HIMALOGIN? Apakah saya mampu? Saya hanya bocah kemarin sore, yang datang malu-malu ke sekret HIMALOGIN, mengemis pengalaman,.
Lamunan saya tersadar, bahwa manusia sejatinya belajar dan terus belajar,. Kita semua belajar, namun dipisahkan oleh dimensi waktu, seberapa lama waktu yang kamu butuhkan, untuk mencapai satu tahap tertentu? Selama ini kita berpandangan bahwa orang yang berpengalaman akan membawa lebih banyak manfaat, itu lah kondisi idealnya,. Namun kadang-kadang asumsi-asumsi kita tak dapat meng-ideal-kan kondisi yang terjadi,. Dan bicara tentang pengalaman, sungguh sejujurnya saya malu, malu karena tidak punya pengalaman,. Sempat saya melihat ke belakang sejenak, mata ini terbelalak, apa ini? Semacam semangat yang mengalir melalui dukungan? Saya sadar, kecil kemungkinannya terjadi kesalahan terhadap satu penilaian yang telah di-iya-kan oleh banyak orang,. Berangkat dari asumsi bahwa mereka benar, saat ini saya meyakinkan diri untuk membuktikan, bahwa pemimpin tidaklah harus seorang yang berpengalaman, namun juga milik seorang yang bertipe pembelajar cepat, quick learning,.
Bismillahirrohamnirrohim. . . . .
HIMALOGIN, penting ya?
Himpro adalah satu-satunya Lembaga Kemahasiswaan yang anggotanya berasal dari satu jurusan yang sama,. Fungsi utamanya sudah jelas, menguatkan keprofesian kita terhadap bidang ilmu yang kita pelajari di departemen,. Tentu saja ada yang merasa membutuhkan kehadiran Himpro, ada yang tidak, karena orientasi seseorang pasti berbeda-beda,. Bahkan tak apa-apa jika Himpro dikategorikan Organisasi level 2, yang berada dibawah organisasi-organisasi keren lainnya,. Itu manusiawi, karena lingkup Himpro sangat kecil,. Dan bukan hal mudah menyulap hal-hal yang berbau akademik menjadi menyenangkan,. It’s OK,.
Tidak dibutuhkan penilaian, tapi yang dibutuhkan adalah respon, se-peduli apa dirimu terhadap Himpro-mu sendiri? Pertanyaan ini mungkin menggelitik bagi banyak orang,. Ada yang mencoba mengakui, ada juga yang mencoba mencari kambing hitam,. Sederhana saja dasar yang kita usung, “sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat”, itu artinya sejelek apapun kita, yang penting kita bisa memberikan manfaat, bukan kah begitu? Lalu kembali lagi, penting kah HIMALOGIN? Tentu penting, karena HIMALOGIN pun bisa memberikan manfaat, sumber pahala,.
Ketua, harus punya apa?
Seorang ketua identik dengan ketegasan, keteguhan, kemampuan mempengaruhi, kemampuan mengambil keputusan, pertanggungjawaban, visioner, dan public figure,. Pemimpin atau ketua merupakan satu orang diantara banyak orang, pasti dibutuhkan kualifikasi khusus,.
Kapabilitas, banyak sekali yang dikategorikan dalam kapabilitas seorang pemimpin, yang terpenting adalah bagaimana dia mengatur dirinya sendiri dan organisasinya sehingga terjadi dinamika yang tidak saling melemahkan,. Kapabilitas ini adalah hasil dari latihan, dan bisa terus diasah,.
Keterterimaan, adalah bagaimana citra dirinya di mata orang-orang yang sudah beberapa lama menjalin komunikasi dengannya, sehingga tidak usah repot-repot membangun citra yang membuat orang lain menjadi respek,. Jika dia naik menjadi pemimpin, otomatis akan timbul respek,. Keterterimaan ini biasanya melekat/semi-permanen pada seseorang, dan dibangun melalui bagaimana kita bergaul,.
Keterpilihan, adalah bagaimana kesan/impresi si pemimpin di mata orang yang masih awam terhadap dirinya, apa yang bisa dijual atau ditunjukkan bahwa dirinya pantas untuk dipilih,.
HIMALOGIN mau dibawa kemana?
Jika dibandingkan lagi, Himpro departemen sebelah punya ciri khas khusus mengembangkan riset keteknikannya, bahkan sampai berprestasi di level PIMNAS,. Himpro departemen yang lainnya, punya ciri khas khusus pada event-event besar dan menjadi icon, hebat bukan? Lalu, bagaimana dengan kita?
Di dalam GBHO dan GBHK, HIMALOGIN saat ini seharusnya mulai memasuki tahap aktualisasi keilmiahan yang mengarah pada Technopreneur,. Mungkin pernyataan itu masih relevan sampai sekarang,. Dengan mempertimbangkan keunggulan Departemen kita, yaitu pengembangan produk, seharusnya arah HIMALOGIN lebih ke Technopreneur, memanfaatkan kekayaan proses yang kita miliki,.
Pun jika kita mentok membicarakan ciri khas yang bisa diunggulkan, setidaknya kita mempunyai program yang berdampak dan kontinu, karena dasar yang kita usung adalah segala yang bermanfaat,.
TIN sibuk? Trus? Gue harus bilang WOW gitu?
Kita seperti termakan oleh paham “TIN itu sibuk”, ada indikasi bahwa penyebab mahasiswa TIN tak se-produktif dulu adalah mengakarnya mind-set yang demikian,. TIN sibuk loh, trus gue harus bilang wow gitu?? Kesibukan TIN pasti lah bukan ketidaksengajaan, dan saya yakin ini sudah didesain lewat kurikulum departemen,. Dan jika saya boleh berpendapat, kesibukan di TIN adalah kompetensi minimal yang harus dipunyai seorang lulusan TIN yang akan menghadapi dunia kerja di bidangnya sendiri,. Artinya, jika kita nyaman dengan kesibukan minimal kita saat ini, kemungkinan kita akan jadi lulusan TIN yang biasa-biasa saja, karena semua mahasiswa TIN merasakan kesibukan yang sama,. Ada kah keinginan untuk menjadi mahasiswa TIN yang tidak biasa-biasa saja? Sekedar mengingatkan, persaingan di dunia kerja bukan seperti kanibalisme, tapi Predator!! TIN memakan TIN, TIN memakan non-TIN, dan non-TIN memakan TIN!!
TIN itu sibuk loh, ciyus? so what??
Kata Bu Nastiti. . . . .
Bu Nastiti pernah bilang ke saya, “Mahasiswa TIN sedang mengalami kemerosotan prestasi, kalian itu seperti petasan yang terendam air, punya potensi tapi tidak bisa meledak”, antara tersenyum getir dan tersenyum kecut reaksi saya waktu itu,.
Beliau juga menambahkan, “Usaha keras pihak departemen tidak diiringi reaksi yang seimbang dari mahasiswa, kita mengalami ketimpangan, dimana para dosen dan staff sudah terbang tinggi, kalian masih santai-santai saja di sini”,.
“Konsep Technopreneur TIN mendapat penilaian sempurna di depan juri sewaktu saya presentasikan saat kompetisi Ka-prodi berprestasi tingkat nasional, namun sepertinya respon dari mahasiswa belum seperti yang kami harapkan, nampaknya percuma saja tiap bulan diadakan SG yang memakan biaya begitu besar” (SG akan dihapus? Oh noooo!!!)
“Konsep Technopreneur seharusnya sudah diaplikasikan sejak mahasiswa semester dua atau tiga, sehingga saat lulus nanti sudah punya konsep usaha yang matang,. HIMALOGIN akan kita dukung penuh jika mempunyai program yang searah dengan Technopreneur kita”
SDM HIMALOGIN, harus seperti apa?
Berbicara tentang SDM, tentu saja sama seperti di organisasi lainnya, ingin mendapatkan SDM yang ideal,.
Bagi saya, SDM adalah salah satu faktor yang bisa menerbangkan HIMALOGIN secara instan,. Ibarat menembak, kita butuh beberapa tembakan untuk mengenai sasaran yang begitu jauh jika kita hanya menggunakan sub-machine gun, yang harus ditembakkan secara membabi buta,. Tapi jika menggunakan Sniper Rifle, satu tarikan pelatuk saja sudah cukup untuk merobohkan sasaran,.
SDM akan membangun image awal dari suatu organisasi, yang lebih penting lagi adalah membangun wibawa,. Wibawa itu penting, karena menyangkut bagaimana respek orang luar terhadap orang yang di dalam,. Memang ini bukan hal yang mutlak, tapi jika kita tak bisa membangun wibawa maka kemajuan organisasi akan dicapai dalam waktu yang lebih lama,.
Mungkin kondisi SDM yang ideal ini hampir mustahil dicapai, namun sebisa mungkin SDM yang terjaring adalah orang yang mempunyai keinginan kuat untuk belajar,. Konsistensi akan lebih terjamin apabila seseorang memiliki keinginan dasar yang kuat,. Teringat kata-kata seseorang ketua BEM, “Saya lebih suka kepada orang yang ingin belajar, daripada orang yang sudah pengalaman.”
Untuk konsistensi dan komitmen, merupakan sifat dasar yang bisa dilatih, hal ini akan menjadi ranah HRD melalui metode-metodenya untuk bisa mengoptimalkan potensi SDM,. Dan yang perlu saya garis bawahi di sini adalah masalah profesionalisme, kebetulan nama dari organisasi ini mengandung kata “profesi”,. Ok, langsung tembak saja, saya memiliki masalah ketika berurusan dengan orang yang pacaran, sepandai-pandainya kita berlaku profesional, selalu ada celah yang kelihatan dari seorang yang menjalin hubungan pacaran (entah apapun itu bentuk/model pacarannya), mungkin ini hanya pengalaman pribadi, tapi ini nyata dan selalu saya alami,. Demi konsistensi, sebaiknya orang-orang punya tanggungjawab besar menghindari pacaran, maaf jika saya terlalu frontal,. Tapi ini bukan berarti pacaran tidak diperbolehkan, saya tak punya wewenang untuk itu, silakan saja asal tidak kelihatan ketika “sesuatu” itu mengganggu konsistensi anda,.
Selanjutnya adalah masalah kerja sama atau team work,. Dalam sehari-hari (perkuliahan) kita menerapkan konsep work team, bukan team work, misalnya saja dalam pengerjaan laporan kelompok, itu wajar saja dilakukan,. Tapi di dalam organisasi konsep semacam itu bisa jadi bumerang, ketika seorang pengurus hanya peduli terhadap job desc-nya saja, cuek dengan kerjaan orang lain,. Hasil maksimal akan didapat apabila setiap pengurus, se-departemen maupun antar departemen saling care,. Hubungan kerja adalah kekeluargaan dan sepenanggungjawaban, tidak hanya sebatas “lo bantu acara gue, gue bakal bantu acara lo”,.
Sekret HIMALOGIN, milik siapa?
Ok, sekarang lanjut ke hal yang lebih remeh,. Sekret HIMALOGIN itu milik siapa? Ya milik HIMALOGIN lah!! Terus, semua anak TIN kan anggota HIMALOGIN, berarti milik bersama kan? Tentu saja!! Tapi dengan syarat dan ketentuan berlaku,.
Di setiap tahun kepengurusan, ada saja yang diuntungkan dan dirugikan atas status kepemilikan sekret ini,. Sejauh ini sekret HIMALOGIN bisa dibilang “Bebas” dan “Tak bertanggung jawab”,. Tidak masalah jika HIMALOGIN digunakan sebagai tempat penitipan barang sementara dan sifatnya darurat, misal kondisi sakit atau terburu-buru,.
Seringkali terjadi barang berpindah tempat, dan lebih parah lagi adalah barang hilang, entah benar-benar hilang ataukah dipindahkan ke tempat yang tak terjangkau pandangan,. Dan upaya pengelola sekret juga dibutuhkan agar sekret tidak menjadi gudang yang semakin hari semakin menumpuk barang-barangnya,.
Hagatri
Masalah Hagatri adalah kesalahan yang sama yang terulang-ulang di setiap tahun,. Kesalahan di sini adalah kesalahan dalam pelaksanaannya,. Seperti kita ketahui bersama, selalu ada pro-kontra terkait keberadaan oknum Alumni,. Sebagai OC (Organizing Committee) adalah hal yang alamiah untuk menolak apabila acara kita dicampuri terlalu jauh oleh pihak Alumni, selama kegiatan yang dilaksanakan masih relevan,. Di sinilah alur komunikasi yang efektif perlu dibangun, tidak ambigu, tidak ditutup-tutupi, dan to the point,.
Menurut saya pribadi, ada beberapa alternatif solusi yang perlu menjadi pertimbangkan demi Hagatri tahun-tahun yang akan datang :
- Nama-nama SC seharusnya dicantumkan di proposal (setidaknya 5 orang), agar mempunyai pertanggung jawaban atas kelancaran acara,. Hal ini sudah biasa dilakukan di UKM-UKM maupun di organisasi lain,. Jika kita berani bertindak, tentu kita harus bertanggung jawab,.
- Pembahasan konsep Hagatri harus selesai minimal H minus 1 bulan sebelum start pelaksanaan, hal itu menjadikan persiapan teknis kita lebih matang dan sesuai dengan konsep yang dirancang,.
- Perlu disepakati lagi, apakah saran dari Alumni harus dilaksanakan, atau hanya sebatas pertimbangan,.
- Sebisa mungkin hindari perpecahan dalam tubuh panitia (OC), sebelum mengeksekusi Hagatri seharusnya sudah sepakat atau satu suara terhadap hal-hal yang rawan menimbulkan konflik,.
- Setiap rangkaian acara Hagatri (tiap H) harus diketahui oleh departemen, artinya harus kita presentasikan terlebih dahulu ke Departemen,. Karena hubungan HIMALOGIN dengan Departemen adalah sinergis, bukan separatis,.
- Batasan waktu RG adalah maksimal jam 22.00, tidak ada toleransi,. Hal ini menyangkut etika dan citra HIMALOGIN di mata LK lain,. Pengalaman, kita selalu mendapat cap buruk soal ini,.
Semoga poin-poin di atas dapat membuat pelaksanaan Hagatri tidak menimbulkan perpecahan atau pro-kontra,.
Epilog
Intinya, HIMALOGIN adalah lahan bagi mahasiswa TIN untuk berkontribusi,. Siapa yang bertanggung jawab atas kemajuan HIMALOGIN? Tentu kita semua sebagai civitas TIN,. Tidak ada penundaan waktu lagi bagi HIMALOGIN untuk bangkit, sekarang atau mati suri selamanya, sekali lagi, sekarang!!!
Salam kontribusi, untuk HIMALOGIN yang FIGHT!! dan Jaya!!
Moh. Achor Mardliyan
Calon Ketua HIMALOGIN 2012-2013
#achorforHIMALOGIN
[caption id="attachment_407" align="aligncenter" width="560"]
ACHOR FOR HIMALOGIN[/caption]
Terbayang bagaimana polosnya saya dulu ketika mendaftarkan diri menjadi pengurus HIMALOGIN, waktu itu tidak pernah terbersit sedetik pun pikiran bahwa saya ingin mencalonkan diri menjadi Ketua organisasi ini di periode berikutnya,. Saya bisa apa? Pikir saya saat itu,. Seiring berjalan waktu, paradigma itu pun berubah. . . . . .
Beban yang saya rasakan, ketika tiba-tiba harus menjadi public figure, dan sejujurnya saya belum siap, tapi panggilan itu semakin dekat, namun tunggu dulu, benar kah saya dibutuhkan? Untuk apa? Untuk membangun kembali kejayaan HIMALOGIN? Apakah saya mampu? Saya hanya bocah kemarin sore, yang datang malu-malu ke sekret HIMALOGIN, mengemis pengalaman,.
Lamunan saya tersadar, bahwa manusia sejatinya belajar dan terus belajar,. Kita semua belajar, namun dipisahkan oleh dimensi waktu, seberapa lama waktu yang kamu butuhkan, untuk mencapai satu tahap tertentu? Selama ini kita berpandangan bahwa orang yang berpengalaman akan membawa lebih banyak manfaat, itu lah kondisi idealnya,. Namun kadang-kadang asumsi-asumsi kita tak dapat meng-ideal-kan kondisi yang terjadi,. Dan bicara tentang pengalaman, sungguh sejujurnya saya malu, malu karena tidak punya pengalaman,. Sempat saya melihat ke belakang sejenak, mata ini terbelalak, apa ini? Semacam semangat yang mengalir melalui dukungan? Saya sadar, kecil kemungkinannya terjadi kesalahan terhadap satu penilaian yang telah di-iya-kan oleh banyak orang,. Berangkat dari asumsi bahwa mereka benar, saat ini saya meyakinkan diri untuk membuktikan, bahwa pemimpin tidaklah harus seorang yang berpengalaman, namun juga milik seorang yang bertipe pembelajar cepat, quick learning,.
Bismillahirrohamnirrohim. . . . .
HIMALOGIN, penting ya?
Himpro adalah satu-satunya Lembaga Kemahasiswaan yang anggotanya berasal dari satu jurusan yang sama,. Fungsi utamanya sudah jelas, menguatkan keprofesian kita terhadap bidang ilmu yang kita pelajari di departemen,. Tentu saja ada yang merasa membutuhkan kehadiran Himpro, ada yang tidak, karena orientasi seseorang pasti berbeda-beda,. Bahkan tak apa-apa jika Himpro dikategorikan Organisasi level 2, yang berada dibawah organisasi-organisasi keren lainnya,. Itu manusiawi, karena lingkup Himpro sangat kecil,. Dan bukan hal mudah menyulap hal-hal yang berbau akademik menjadi menyenangkan,. It’s OK,.
Tidak dibutuhkan penilaian, tapi yang dibutuhkan adalah respon, se-peduli apa dirimu terhadap Himpro-mu sendiri? Pertanyaan ini mungkin menggelitik bagi banyak orang,. Ada yang mencoba mengakui, ada juga yang mencoba mencari kambing hitam,. Sederhana saja dasar yang kita usung, “sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat”, itu artinya sejelek apapun kita, yang penting kita bisa memberikan manfaat, bukan kah begitu? Lalu kembali lagi, penting kah HIMALOGIN? Tentu penting, karena HIMALOGIN pun bisa memberikan manfaat, sumber pahala,.
Ketua, harus punya apa?
Seorang ketua identik dengan ketegasan, keteguhan, kemampuan mempengaruhi, kemampuan mengambil keputusan, pertanggungjawaban, visioner, dan public figure,. Pemimpin atau ketua merupakan satu orang diantara banyak orang, pasti dibutuhkan kualifikasi khusus,.
Kapabilitas, banyak sekali yang dikategorikan dalam kapabilitas seorang pemimpin, yang terpenting adalah bagaimana dia mengatur dirinya sendiri dan organisasinya sehingga terjadi dinamika yang tidak saling melemahkan,. Kapabilitas ini adalah hasil dari latihan, dan bisa terus diasah,.
Keterterimaan, adalah bagaimana citra dirinya di mata orang-orang yang sudah beberapa lama menjalin komunikasi dengannya, sehingga tidak usah repot-repot membangun citra yang membuat orang lain menjadi respek,. Jika dia naik menjadi pemimpin, otomatis akan timbul respek,. Keterterimaan ini biasanya melekat/semi-permanen pada seseorang, dan dibangun melalui bagaimana kita bergaul,.
Keterpilihan, adalah bagaimana kesan/impresi si pemimpin di mata orang yang masih awam terhadap dirinya, apa yang bisa dijual atau ditunjukkan bahwa dirinya pantas untuk dipilih,.
HIMALOGIN mau dibawa kemana?
Jika dibandingkan lagi, Himpro departemen sebelah punya ciri khas khusus mengembangkan riset keteknikannya, bahkan sampai berprestasi di level PIMNAS,. Himpro departemen yang lainnya, punya ciri khas khusus pada event-event besar dan menjadi icon, hebat bukan? Lalu, bagaimana dengan kita?
Di dalam GBHO dan GBHK, HIMALOGIN saat ini seharusnya mulai memasuki tahap aktualisasi keilmiahan yang mengarah pada Technopreneur,. Mungkin pernyataan itu masih relevan sampai sekarang,. Dengan mempertimbangkan keunggulan Departemen kita, yaitu pengembangan produk, seharusnya arah HIMALOGIN lebih ke Technopreneur, memanfaatkan kekayaan proses yang kita miliki,.
Pun jika kita mentok membicarakan ciri khas yang bisa diunggulkan, setidaknya kita mempunyai program yang berdampak dan kontinu, karena dasar yang kita usung adalah segala yang bermanfaat,.
TIN sibuk? Trus? Gue harus bilang WOW gitu?
Kita seperti termakan oleh paham “TIN itu sibuk”, ada indikasi bahwa penyebab mahasiswa TIN tak se-produktif dulu adalah mengakarnya mind-set yang demikian,. TIN sibuk loh, trus gue harus bilang wow gitu?? Kesibukan TIN pasti lah bukan ketidaksengajaan, dan saya yakin ini sudah didesain lewat kurikulum departemen,. Dan jika saya boleh berpendapat, kesibukan di TIN adalah kompetensi minimal yang harus dipunyai seorang lulusan TIN yang akan menghadapi dunia kerja di bidangnya sendiri,. Artinya, jika kita nyaman dengan kesibukan minimal kita saat ini, kemungkinan kita akan jadi lulusan TIN yang biasa-biasa saja, karena semua mahasiswa TIN merasakan kesibukan yang sama,. Ada kah keinginan untuk menjadi mahasiswa TIN yang tidak biasa-biasa saja? Sekedar mengingatkan, persaingan di dunia kerja bukan seperti kanibalisme, tapi Predator!! TIN memakan TIN, TIN memakan non-TIN, dan non-TIN memakan TIN!!
TIN itu sibuk loh, ciyus? so what??
Kata Bu Nastiti. . . . .
Bu Nastiti pernah bilang ke saya, “Mahasiswa TIN sedang mengalami kemerosotan prestasi, kalian itu seperti petasan yang terendam air, punya potensi tapi tidak bisa meledak”, antara tersenyum getir dan tersenyum kecut reaksi saya waktu itu,.
Beliau juga menambahkan, “Usaha keras pihak departemen tidak diiringi reaksi yang seimbang dari mahasiswa, kita mengalami ketimpangan, dimana para dosen dan staff sudah terbang tinggi, kalian masih santai-santai saja di sini”,.
“Konsep Technopreneur TIN mendapat penilaian sempurna di depan juri sewaktu saya presentasikan saat kompetisi Ka-prodi berprestasi tingkat nasional, namun sepertinya respon dari mahasiswa belum seperti yang kami harapkan, nampaknya percuma saja tiap bulan diadakan SG yang memakan biaya begitu besar” (SG akan dihapus? Oh noooo!!!)
“Konsep Technopreneur seharusnya sudah diaplikasikan sejak mahasiswa semester dua atau tiga, sehingga saat lulus nanti sudah punya konsep usaha yang matang,. HIMALOGIN akan kita dukung penuh jika mempunyai program yang searah dengan Technopreneur kita”
SDM HIMALOGIN, harus seperti apa?
Berbicara tentang SDM, tentu saja sama seperti di organisasi lainnya, ingin mendapatkan SDM yang ideal,.
Bagi saya, SDM adalah salah satu faktor yang bisa menerbangkan HIMALOGIN secara instan,. Ibarat menembak, kita butuh beberapa tembakan untuk mengenai sasaran yang begitu jauh jika kita hanya menggunakan sub-machine gun, yang harus ditembakkan secara membabi buta,. Tapi jika menggunakan Sniper Rifle, satu tarikan pelatuk saja sudah cukup untuk merobohkan sasaran,.
SDM akan membangun image awal dari suatu organisasi, yang lebih penting lagi adalah membangun wibawa,. Wibawa itu penting, karena menyangkut bagaimana respek orang luar terhadap orang yang di dalam,. Memang ini bukan hal yang mutlak, tapi jika kita tak bisa membangun wibawa maka kemajuan organisasi akan dicapai dalam waktu yang lebih lama,.
Mungkin kondisi SDM yang ideal ini hampir mustahil dicapai, namun sebisa mungkin SDM yang terjaring adalah orang yang mempunyai keinginan kuat untuk belajar,. Konsistensi akan lebih terjamin apabila seseorang memiliki keinginan dasar yang kuat,. Teringat kata-kata seseorang ketua BEM, “Saya lebih suka kepada orang yang ingin belajar, daripada orang yang sudah pengalaman.”
Untuk konsistensi dan komitmen, merupakan sifat dasar yang bisa dilatih, hal ini akan menjadi ranah HRD melalui metode-metodenya untuk bisa mengoptimalkan potensi SDM,. Dan yang perlu saya garis bawahi di sini adalah masalah profesionalisme, kebetulan nama dari organisasi ini mengandung kata “profesi”,. Ok, langsung tembak saja, saya memiliki masalah ketika berurusan dengan orang yang pacaran, sepandai-pandainya kita berlaku profesional, selalu ada celah yang kelihatan dari seorang yang menjalin hubungan pacaran (entah apapun itu bentuk/model pacarannya), mungkin ini hanya pengalaman pribadi, tapi ini nyata dan selalu saya alami,. Demi konsistensi, sebaiknya orang-orang punya tanggungjawab besar menghindari pacaran, maaf jika saya terlalu frontal,. Tapi ini bukan berarti pacaran tidak diperbolehkan, saya tak punya wewenang untuk itu, silakan saja asal tidak kelihatan ketika “sesuatu” itu mengganggu konsistensi anda,.
Selanjutnya adalah masalah kerja sama atau team work,. Dalam sehari-hari (perkuliahan) kita menerapkan konsep work team, bukan team work, misalnya saja dalam pengerjaan laporan kelompok, itu wajar saja dilakukan,. Tapi di dalam organisasi konsep semacam itu bisa jadi bumerang, ketika seorang pengurus hanya peduli terhadap job desc-nya saja, cuek dengan kerjaan orang lain,. Hasil maksimal akan didapat apabila setiap pengurus, se-departemen maupun antar departemen saling care,. Hubungan kerja adalah kekeluargaan dan sepenanggungjawaban, tidak hanya sebatas “lo bantu acara gue, gue bakal bantu acara lo”,.
Sekret HIMALOGIN, milik siapa?
Ok, sekarang lanjut ke hal yang lebih remeh,. Sekret HIMALOGIN itu milik siapa? Ya milik HIMALOGIN lah!! Terus, semua anak TIN kan anggota HIMALOGIN, berarti milik bersama kan? Tentu saja!! Tapi dengan syarat dan ketentuan berlaku,.
Di setiap tahun kepengurusan, ada saja yang diuntungkan dan dirugikan atas status kepemilikan sekret ini,. Sejauh ini sekret HIMALOGIN bisa dibilang “Bebas” dan “Tak bertanggung jawab”,. Tidak masalah jika HIMALOGIN digunakan sebagai tempat penitipan barang sementara dan sifatnya darurat, misal kondisi sakit atau terburu-buru,.
Seringkali terjadi barang berpindah tempat, dan lebih parah lagi adalah barang hilang, entah benar-benar hilang ataukah dipindahkan ke tempat yang tak terjangkau pandangan,. Dan upaya pengelola sekret juga dibutuhkan agar sekret tidak menjadi gudang yang semakin hari semakin menumpuk barang-barangnya,.
Hagatri
Masalah Hagatri adalah kesalahan yang sama yang terulang-ulang di setiap tahun,. Kesalahan di sini adalah kesalahan dalam pelaksanaannya,. Seperti kita ketahui bersama, selalu ada pro-kontra terkait keberadaan oknum Alumni,. Sebagai OC (Organizing Committee) adalah hal yang alamiah untuk menolak apabila acara kita dicampuri terlalu jauh oleh pihak Alumni, selama kegiatan yang dilaksanakan masih relevan,. Di sinilah alur komunikasi yang efektif perlu dibangun, tidak ambigu, tidak ditutup-tutupi, dan to the point,.
Menurut saya pribadi, ada beberapa alternatif solusi yang perlu menjadi pertimbangkan demi Hagatri tahun-tahun yang akan datang :
- Nama-nama SC seharusnya dicantumkan di proposal (setidaknya 5 orang), agar mempunyai pertanggung jawaban atas kelancaran acara,. Hal ini sudah biasa dilakukan di UKM-UKM maupun di organisasi lain,. Jika kita berani bertindak, tentu kita harus bertanggung jawab,.
- Pembahasan konsep Hagatri harus selesai minimal H minus 1 bulan sebelum start pelaksanaan, hal itu menjadikan persiapan teknis kita lebih matang dan sesuai dengan konsep yang dirancang,.
- Perlu disepakati lagi, apakah saran dari Alumni harus dilaksanakan, atau hanya sebatas pertimbangan,.
- Sebisa mungkin hindari perpecahan dalam tubuh panitia (OC), sebelum mengeksekusi Hagatri seharusnya sudah sepakat atau satu suara terhadap hal-hal yang rawan menimbulkan konflik,.
- Setiap rangkaian acara Hagatri (tiap H) harus diketahui oleh departemen, artinya harus kita presentasikan terlebih dahulu ke Departemen,. Karena hubungan HIMALOGIN dengan Departemen adalah sinergis, bukan separatis,.
- Batasan waktu RG adalah maksimal jam 22.00, tidak ada toleransi,. Hal ini menyangkut etika dan citra HIMALOGIN di mata LK lain,. Pengalaman, kita selalu mendapat cap buruk soal ini,.
Semoga poin-poin di atas dapat membuat pelaksanaan Hagatri tidak menimbulkan perpecahan atau pro-kontra,.
Epilog
Intinya, HIMALOGIN adalah lahan bagi mahasiswa TIN untuk berkontribusi,. Siapa yang bertanggung jawab atas kemajuan HIMALOGIN? Tentu kita semua sebagai civitas TIN,. Tidak ada penundaan waktu lagi bagi HIMALOGIN untuk bangkit, sekarang atau mati suri selamanya, sekali lagi, sekarang!!!
Salam kontribusi, untuk HIMALOGIN yang FIGHT!! dan Jaya!!
Moh. Achor Mardliyan
Calon Ketua HIMALOGIN 2012-2013
#achorforHIMALOGIN
[caption id="attachment_407" align="aligncenter" width="560"]

Semoga sukses mengemban amanah baru. Jadikan Himalogin yang bisa FIGHT dan makin JAYA ! :D
ReplyDeleteAmiiinnn, makasih kak :)
ReplyDelete