Semester 4 dan Dinamikanya

Bismillah. . . . .

Alhamdulillah, semester 4 telah saya lewati, dengan penuh kisah dan pengalaman tentunya. Semester 4 yang mempunyai julukan semester paling selow, sesungguhnya emang bener-bener paling selow. Ciri dari semester ini yang paling kentara adalah menurunnya intensitas kesibukan akademik, dan menggilanya kegiatan organisasi. Saya menganggap semester ini ujian awal bagi mahasiswa untuk mampu bekerja secara paralel atau multitasking, persisten atau sanggup mengusir segala bentuk kejenuhan.  Why??
Kesibukan yang berbeda

Entah disadari atau tidak, kebetulan atau disengaja, menurunnya kesibukan akademik memberi keuntungan bagi kami untuk meluangkan waktu lebih banyak dengan menyalurkan tenaga dan pikiran demi kesuksesan organisasi masing-masing. Dengan master laporan yang lebih banyak, dan pengerjaan yang “diketik”, membuat kita lebih efisien dalam mengerjakan tugas/laporan. Mengapa lebih efisien? Teorinya, jauh lebih cepat menekan sebuah tuts keyboard untuk menghasilkan satu huruf daripada melakukan beberapa goresan pada kertas, benar bukan? Ditambah lagi, maraknya master yang beredar secara bebas membuat pekerjaan kita terlihat “lebih mudah”.

Hasil gemblengan di semester 3 memang ada gunanya juga, kami lebih siap untuk bersibuk ria, dengan dalih “sudah terbiasa”, maka dengan begitu pula kami mulai menerima takdir kami sebagai mahasiswa TIN,. Semester 4 menjadi ajang pembuktian komitmen pada organisasi masing-masing, walaupun grafik kinerja bagi setiap pengurus memang berbeda-beda, ada yang terus meroket, ada yang anget-anget tai ayam, ada pula yang seperti garis y=0,. Sebagian besar kesibukan adalah mengurus berbagai acara/event/program kerja, dan kental sekali dengan sebutan Event Organizer,. Bagi yang performanya bagus sebagai EO, tentu orang itu akan ditarik ke sana ke mari, oleh berbagai kepanitiaan,. Namun perlu kita sadari satu hal penting, apakah kita yang sebagai EO bisa mendapatkan esensi dari program/event/acara yang kita laksananakan? Ibarat seminar, apakah kita mendengarkan pesan-pesan penting dari pembicaranya, atau justru terlalu sibuk sehingga tak ada yang membekas?

Sudah barang tentu manfaat yang diperoleh “orang-orang sibuk” cukup banyak, softskill seperti attitude, leadership, teamwork, toleransi, efektivitas komunikasi, public speaking, link-link sponsor, kontak alumni, dll,. Satu pertanyaan menggelitik, adakah orang yang dibela-belain untuk menjadi “orang sibuk” hanya untuk eksistensi diri, sekedar gengsi, ikut-ikutan, tanpa menyadari bahwa manfaat yang saya sebutkan tadi seharusnya menjadi prioritas utama, adakah??

Logo HIMALOGIN
Dan FYI, tidak sedikit di pengurus LK fakultas adalah orang yang belum banyak pengalaman di keorganisasian, maklum saja, masa TPB jumlah LK cukup sedikit, sedangkan saat tingkat 2 kita dipecah menjadi 9 Fakultas, sehingga memperbesar peluang kita untuk memilih menjadi “orang sibuk”,. Dan saya salah satu contohnya,.


Di atas angin dan membumi

Jika anda sering menonton berita olahraga di televisi, frasa berikut mungkin sudah tak asing lagi,

“unggul dua gol tim A semakin di atas angin.....”

namun tak jarang pula narasi tersebut berlanjut dengan

“......di menit-menit akhir pertandingan, tim A justru lengah dan....”

sudah dipastikan akhir dari cerita tersebut adalah antiklimaks bagi tim A. Mungkin seperti itulah kondisi akademik saya di semester 4 ini,.

“Chor!! Semester ini masih empat nggak??”

“masih straight A choorr??”

Bukan nya sedih atau sakit hati, tapi terlalu banyak yang bertanya seperti itu, dan terpaksa saya harus mengulang-ulang jawaban dengan kata-kata yang sama, ya lama-lama bosen juga,.

Rantai A-ku pecah berantakan, sisi baiknya : Alhamdulillah bisa ngrasain IP tiga koma, hahahahahah, (ngeles)

Nggak habis bikir, dengan nilai-nilai UTS segitu bagusnya, ternyata akhirnya jatuh juga pas UAS,. Nyesek juga sebenernya, berasa di-PHP-in, haha,. Tapi setidaknya saya mendapat beberapa hikmah yang perlu saya sadari : 1) Ternyata dapet IP 4.00 tu syusyah yah,. 2) Sekarang udah sangat sulit, karena harus dapet nilai 80 untuk A,. 3) Belajar untuk ujian harus detail, jangan sampai baru ngrasa kecolongan pas udah di ruang ujian,.

Akhirnya saya pun menyadari, mungkin ini karma bagi saya akibat sering bolos kuliah dan titip absen, lebih dari 10x dalam semester ini,. -_______-


Banyak berkomunikasi dengan dosen

Mulai dari dosen PA saya yang alay, membuat saya ketawa2 setiap mengingat kejadian itu, dimintain tandatangan buat KRS eh malah dicuekin, BBM-an sama seseorang sambil pakai emot-emot alay khas BBM, hahaha,. Ada juga pengalaman dengan dosen pembimbing PKM-GT yang kelihatannya asik dan humoris, ternyata galaknya selangit, “kamu itu kayak bukan anak TIN, bodoh banget, kamu ini nyasar ya masuk TIN?” #JLEB #JLEB, saya bersumpah tidak akan menunjukkan transkrip nilai saya kepada dosen itu,. >.<

Ada lagi pengalaman dengan banyak dosen-dosen TIN, dari yang susah banget ditemui, ada yang di kelas jahat tapi kalau bertemu personal orangnya baik banget, ada yang enak diajak ngobrol, ada juga yang keibuan banget n mau ngertiin mahasiswa, hehe,.

Pernah juga saya ikut rapat dengan dosen, bagian Kominfo Departemen yang diketuai Oleh Pak Taufik, ternyata kerjaan pegawai departemen itu banyak banget, baik dosen maupun TU,. Saat itu posisi saya sebagai perwakilan dari HIMALOGIN,.


TIN-KING

Tidak ada yang menyangka saya mau join dengan grup dance yang alay ini, alih-alih meniru grup dance kakak kelas yang keren-keren dan kece, TIN-KING malah muncul dengan kekonyolannya sendiri, hahahaha,. Tapi super sekali pernah ngrasain latihan sampai lewat tengah malem, latihan sampai ketiduran di GWW, kejebak hujan sampai jam 3 pagi, dsb,. :D

TIN-KING
TIN KING in action

Agroindustrial Fair 2012

Ini merupakan event paling nyesek yang pernah saya jadi panitianya,. AF 2011 saya ikut OR panitia tapi ditolak mentah-mentah, tapi di tahun 2012 saya malah jadi ketua panitianya,. No comments,.

Ini merupakan salah satu pengalaman hebat, memimpin sebuah acara yang katanya berskala nasional,. Di akhir kegiatan, pujian dan komentar positif banyak berdatangan, ya minimal “lebih bagus dari taun lalu”, alhamdulillah,. Berkat pengorbanan saya dan teman-teman panitia yang SUPER sekali, acara ini bisa berlangsung dengan “layak”, maksud saya tanpa menimbulkan utang, utang yang tertulis, kalo utang yang tidak tertulis mah buanyak, :D

Sejak dimandatkan jadi ketuplak, energi saya banyak tersedot untuk itu, wajah sering kusam, kegiatan sering bentrok, bahkan saya sempat sakit dan tidak bisa meramaikan Makrab TIN 47,. Pengalaman paling menyakitkan adalah ketika acara AF tidak mendapatkan prioritas dan dikesampingkan oleh panitianya sendiri,. Sedangkan pengalaman paling bahagia adalah ketika melihat raut muka temen-temen panitia yang puas setelah kegiatan selesai, tanda bahwa acara ini cukup sukses,. Alhamdulillah,.

Manfaat nyata yang bisa saya rasakan adalah, saya bisa lebih banyak mengakrabkan diri kepada teman-teman TIN 47 yang sebelumnya nggak deket,. Bahkan ada temen yang mau saya bujuk untuk meminjamkan duitnya beberapa juta, haha, tapi pas acara selesai langsung dikembaliin kok :P

Entah mengapa, begitu lengser dari Ketuplak, saya langsung jenuh dengan segala bentuk kepanitiaan, kenapa ya? -______-
Logo AF 2012

Liburan terpanjang dan terakhir

Napas saya tertahan ketika melihat besok adalah tanggal 3 September, cepat sekali liburan? Prediksi “Liburan panjang yang indah” ternyata salah besar,. Semua kepanitiaan yang saya ikuti tidak berjalan sesukses perkiraan, akibat terlalu lama vakum terhambat liburan,. Bulan puasa Full dirumah membuat saya gabut parah, tapi hikmahnya baru kali ini bisa khusyuk beribadah di bulan Ramadhan,.

Yang membuat napas saya tertahan adalah ketika menyadari liburan semester 4 ini adalah liburan terakhir yang bisa puas saya nikmati, semester 5 ada Fieltrip, semester 6 ada Praktik Lapang, semester 7 dan 8 mulai sibuk penelitian,.


“Epilog”

Dengan bentuk kesibukan yang berbagai macam, seharusnya kita bisa belajar “multitasking”, sekaligus persisten, dengan memanfaaatkan satu kegiatan sebagai refreshing dari kegiatan yang lain,. Mari terus bertahan untuk tetap berkarya!!

Jiwa dan pikiran kita butuh ditempa, setiap tekanan yang diberikan, baik gagal maupun sukses diatasi, pasti akan menambah kapasitas kita, jadi jangan pernah takut untuk menerima tekanan,. ( Mardliyan, 2012 )

Sekian. . . . Semoga menginspirasi. . .

Ka-Chaw!!! ^^

 Bogor, 2 September 2012

1 comment:

  1. haha... bakat cerita anda sangat baik nak! :D sangat menghibur

    ReplyDelete

Powered by Blogger.